Anosmia Bikin Hidup Hambar? Ini Penyebab dan Solusinya!

Halo sobat Panti Nirmala!
Apa sebenarnya anosmia?
Salah satu
gangguan penciuman yang terjadi setelah kehilangan indra penciuman adalah
anosmia. Dengan kata lain, hidung tidak dapat melihat apa-apa di sekitarnya.
Gangguan hidung ini umum terjadi, tetapi wanita lebih sering terkena daripada
pria. Anosmia juga dapat dialami oleh siapa saja di segala usia, tetapi orang
dewasa berusia di atas 50 tahun mungkin mengalaminya lebih lama.
Berbagai
gangguan pada hidung atau cedera otak biasanya menyebabkan anosmia, tetapi
sebagian orang juga bisa terlahir tanpa indra penciuman (anosmia bawaan).
Proses tertentu mendorong indra penciuman.
Sel penerima
bau, juga dikenal sebagai sel olfactory, terletak di bagian atas tenggorokan
dan hidung. Untuk memulai, molekul yang dilepaskan dari suatu zat, seperti
aroma bunga, harus merangsang sel. Sel mengirimkan sinyal ke otak saat
mendeteksi bau. Otak kemudian mengidentifikasi bau.
Hilang indra
penciuman dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang mengganggu proses ini,
seperti hidung tersumbat, penggunaan obat tertentu, perubahan hormon, atau
kerusakan pada sel-sel saraf itu sendiri. Anda mungkin tidak mencium bau yang
tajam atau bahkan tidak bisa mencium bau sama sekali dari hidung Anda.
Hidung tidak
hanya dapat mendeteksi bau, tetapi juga merasakan makanan dan bahaya. Misalnya,
hidung dapat mencium bau makanan atau gas bocor. Secara keseluruhan, kemampuan
untuk membaui juga dapat berdampak pada kemampuan untuk merasa.
Lidah hanya
dapat merasakan beberapa rasa jika tidak memiliki indra penciuman. Hal ini
mungkin berdampak pada kualitas hidup Anda. Anosmia kadang-kadang dapat
menyebabkan kehilangan indra pengecap secara total.
Apa gejala dan tanda anosmia?
Hilang
kemampuan hidung untuk mencium aroma adalah salah satu gejala anosmia yang
paling jelas. Penurunan kemampuan penciuman dapat berlangsung lama atau
tiba-tiba. Beberapa orang yang menderita anosmia juga dapat mengamati perubahan
bau karena beberapa alasan. Salah satu yang paling umum adalah tidak dapat
mencium bau badan sendiri. Mungkin ada gejala tambahan yang belum disebutkan di
sini. Jika Anda mengalami kekhawatiran apa pun, konsultasikan dengan dokter
Anda.
Anosmia disebabkan oleh apa?
Menurut Mayo
Clinic, penyebab umum anosmia sementara adalah pilek yang menyebabkan hidung
tersumbat. Selain itu, penyebab umum anosmia adalah penyumbatan saluran hidung
yang disebabkan oleh polip atau patah tulang hidung. Kehilangan indra penciuman
seiring dengan bertambahnya umum juga lebih mungkin, terutama setelah usia 60
tahun. Beberapa penyebab anosmia adalah sebagai berikut:
- Infeksi virus
yang menginfeksi saluran pernapasan atas, seperti COVID-19, pilek, dan
influenza
- Sinusitis
yang terus menerus, mungkin termasuk polip hidung.
- Kelainan
hidung, seperti septum (dinding yang membelah lubang hidung) atau hidung
bengkok
- Rhinitis,
atau flu, yang menyebabkan peradangan parah di saluran hidung
- Obat
tertentu, seperti antidepresan, antibiotik, antiinflamasi, obat penyakit
jantung, dan obat-obatan yang dilarang oleh pemerintah
- Penggunaan
obat-obatan tertentu, seperti kokain atau amphetamine
- Diabetes
- Usia tua,
ketika kemampuan hidung berkurang setelah melewati usia 60 tahun
- Penyalahgunaan
alkohol dalam jangka waktu yang lama
- Tiroid tidak
terlalu aktif
- Sindrom
Cushing, di mana ada peningkatan kadar hormon kortisol dalam darah
- Paparan zat
yang menyebabkan pembakaran pada bagian dalam hidung
- Cedera pada
kepala
- Tumor dalam
otak
- Radioterapi
pada leher dan kepala
- Epilepsi
- Kondisi
Parkinson
- Penyakit
Alzheimer
- Stroke
- Penyakit yang
menyerang hati atau ginjal
- Ketidakcukupan
vitamin B12
- Schizophrenia
- Sarcoidosis,
penyakit langka yang menyebabkan sel-sel otak menggumpal
- Anosmia genetic
Bagaimana cara mengidentifikasi anosmia?
Dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik lengkap, memeriksa hidung Anda, dan menanyakan
riwayat kesehatan Anda. Dokter juga bisa bertanya kapan gejala ini muncul,
apakah bau terpengaruh secara keseluruhan atau hanya sebagian, dan apakah Anda
bisa merasakan makanan atau tidak.
Dokter
kemudian dapat menemukan penyakit ini melalui pemeriksaan. Jenis tes berikut
dapat dilakukan untuk mendiagnosis anosmia, bergantung pada jawaban Anda.
- Scan komputer
tomografi (CT), yang menghasilkan gambar detail otak melalui penggunaan sinar-X
- Magnetik
Resonance Imaging (MRI), yang melihat otak menggunakan gelombang radio dan
magnet
- X-ray pada
tengkorak
- Pemeriksaan
hidung melalui prosedur rhinoskopi.
Anosmia dapat diobati dengan apa?
Orang yang
menderita anosmia bawaan tidak akan bisa mencium bau selama hidup mereka.
Sampai saat ini, belum ada obat untuk anosmia bawaan. Namun, anosmia jenis lain
dapat diobati ketika penyebab utama kondisi tersebut diobati. Terapi berikut
dapat membantu mengatasi anosmia.
- Pijat atau
cuci hidung dengan larutan garam.
- Antihistamin.
- Obat tetes
steroid atau semprotan hidung
- Operasi untuk
menghilangkan polip hidung
- Proses
meluruskan septum hidung
- Operasi
endoskopik sinus (ESS) adalah prosedur yang dilakukan untuk membersihkan sinus.
Selain itu,
Anda dapat menggunakan obat-obatan yang berfokus pada penyakit yang menyebabkan
anosmia, seperti mengonsumsi obat flu untuk memperbaiki penciuman setelah
terkena flu. Anda juga dapat mengatasi anosmia dengan mengubah gaya hidup dan
cara Anda menanganinya di rumah, yang meliputi hal-hal berikut.
- Alarm
kebakaran harus dipasang di seluruh rumah, terutama di dekat dapur dan
perapian. Jika Anda tidak dapat mencium bau kebakaran, alarm ini akan
menyampaikan peringatan kepada Anda.
- Pertimbangkan
untuk memasang detektor gas atau mengubah kompor gas alami menjadi kompor gas
listrik.
- Untuk
mengetahui kapan makanan harus dibuang, tandai dengan jelas tanggal
kedaluwarsanya dan tandai sisa makanan dengan tanggal.
- Untuk tetap
waspada terhadap bahan kimia kuat, bacalah label peringatan produk seperti
insektisida dan pembersih kamar mandi.
- Seiring
dengan bertambahnya usia, Anda dapat meningkatkan kemampuan indra penciuman
Anda dengan mengikuti gaya hidup sehat.
Kapan harus melihat dokter?
Anosmia
biasanya bukan penyakit yang serius. Namun, itu bisa menjadi gejala atau tanda
dari penyakit yang lebih serius. Jika Anda mengalami salah satu tanda-tanda
anosmia berikut ini, Anda harus menghubungi dokter Anda.
- Setelah
beberapa hari, kehilangan indra penciuman akibat infeksi sinus, pilek, atau
alergi biasanya akan sembuh sendiri. Namun, jika penyakitnya sembuh tetapi Anda
masih tidak bisa mencium bau-bauan, konsultasikan pada dokter untuk
mengidentifikasi penyakit lain yang lebih serius.
- Kadang-kadang,
kehilangan indra penciuman dapat diobati, bergantung pada penyebabnya. Dokter
dapat memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri atau membersihkan
apa pun yang menyumbat saluran hidung Anda.
- Dalam situasi
lain, Anda berisiko kehilangan penciuman secara permanen. Ini terutama berlaku
setelah usia 60 tahun.
Jika sobat Nirmala ingin konsultasi dan melakukan tindakan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan tubuhnya, dapat menuju ke penyedia layanan konsultasi dokter dan pemeriksaan kesehatan lainnya ke dokter kepercayaan sobat Nirmala. Di Poliklinik Umum Rumah Sakit Panti Nirmala kami didukung oleh dokter-dokter dan petugas medis yang kompeten dibidangnya, ada
dr. Engelbert Hariyanto, MMRS, praktek setiap hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu pukul 08.00 - 13.00 WIB*
dr. Ika Shanti Rosalina, MMRS, praktek setiap hari Jum’at pukul 08.00 - 13.00 WIB*
dr. Eryanto, Praktek setiap hari Rabu pukul 08.00 - 13.00 WIB*
dr. Henny Chandrawati, M.Kes, Sp.P praktek setiap hari Rabu & Jum’at pukul 15.00 - 17.00 WIB, Selasa & Kamis (UMUM) pukul 15.00 – 17.00 WIB*
dr Rezki Tantular, Sp.P praktek setiap hari Senin & Jum’at pukul 16.00 – 18.00 WIB, Sabtu (UMUM) pukul 07.00 – 09.00 WIB*
dr. Ngakan Putu Parsama Putra, Sp.P (K) FISR, FAPSR praktek setiap hari Senin, Rabu, Jum’at pukul 19.00 – 20.00 WIB*
dr. Paulus W., Sp.P praktek setiap hari Senin – Jum’at pukul 19.00 – 20.00 WIB*
Dr. dr. Jani Jane Rosihaningsih Sugiri, Sp.P praktek setiap hari Selasa 17.00 – 21.00 WIB*
Informasi dan pendaftaran paket promo dapat menghubungi melalui WhatsApp berikut
*Dapatkan informasi jadwal praktik dokter Rumah Sakit Panti Nirmala selengkapnya dapat menghubungi bagian Pendaftaran dan dapat berubah sewaktu-waktu
Download juga informasi dan edukasi mengenai dunia kesehatan dari Rumah Sakit Panti Nirmala ke dalam format digital yang terdiri dari beragam topik dan pembahasan yang menarik dan sayang jika sobat Nirmala lewatkan, silakan klik di sini
Informasi lebih lanjut mengenai update jadwal dokter harian, reservasi dan pendaftaran pasien secara online, dan beragam konten-konten edukasi yang dapat sobat Panti Nirmala akses secara gratis ada di sini
#MerawatPenuhKasihDemiKesembuhan