Apa itu Miom? Bagaimana ciri-cirinya? Apa penyebab dan gejala Miom? Dan bagaimana langkah untuk pencegahannya?
Halo
sobat Panti Nirmala!
Pada Healthy
Article kali ini, kita akan memberikan beberapa informasi kesehatan yang
akan dijabarkan oleh salah satu dokter hebat dari Poliklinik Obgyn
(Kandungan dan Kebidanan) di RS Panti Nirmala yaitu dr. Kurnia Ariya
Dinata, Sp.OG, MM mengenai topik apa itu Mioma Uteri? Bagaimana cirinya
Miom? Dan langkah pencegahannya bagaimana?
Salam sehat sobat Nirmala, dimanapun berada bersama saya dr. Kurnia Ariya
Dinata, Sp.OG MM Dokter Spesialis Obgyn (Kandungan & Kebidanan) di Rumah
Sakit Panti Nirmala Kota Malang. Saat ini banyak keluhan dari para wanita yang
tidak hanya ibu-ibu tapi juga para remaja yang mengeluh adanya nyeri saat
menstruasi atau pendarahan yang berlebihan terkadang di luar siklus
menstruasinya salah satu penyebabnya adalah Mioma Uteri.
Mioma Uteri adalah pertumbuhan sel atau tumor
yang bersifat jinak dari otot dinding rahim secara tidak normal atau istilah
sederhananya adalah daging tumbuh dalam Rahim, atau kalau diibaratkan seperti
bakso.
Secara garis besar ada 4 jenis Miom berdasarkan lokasinya,4
- Yang pertama,
dia tumbuh di agak keluar dari Rahim atau bisa kita sebut Mioma
Subserosa.
- Yang Kedua,
tumbuh di dalam otot Rahim tersebut dan dapat kita sebut Mioma
Intramular.
- Yang Ketiga, ada
juga mioma yang berdesak ke dalam rongga Rahim atau Mioma Submukosa.
- Yang Keempat,
ada juga ditemukan mioma yang bertangkai dia ini dapat tumbuh di dalam
rongga Rahim atau bisa kita sebut dengan Mioma Geburt.
Bagaimana gejala Mioma Uteri?
karena Mioma Uteri ini di dalam otot rahim, tentu saja berhubungan dengan
yang namanya menstruasi sehingga gejala yang pertama adalah jumlah darah
saat menstruasinya jadi lebih banyak jadi lebih lama dan lebih lama dari siklus
biasanya. Selanjutnya gejala yang kedua adalah dapat timbul juga
perdarahan di luar siklus menstruasinya. Gejala yang ketiga yaitu bisa
nyeri saat haid bahkan bisa sampai mengganggu aktivitas. Untuk gejala yang
keempat jika terkadang tidak hilang saat istirahat, maka harus ditambah
dengan mengkonsumsi obat-obatan yang telah dianjurkan dan diresepkan oleh
dokter kepercayaan Anda untuk menghilangkan nyerinya. Ukuran Miom ini dapat
membesar. Jika memang sampai ditemui apabila ukurannya sudah terlampau besar
dia dapat mengganggu organ sekitar. Baik menekan saluran kemih sehingga
terganggu saat untuk buang air kecilnya, dan dapat juga menekan saluran
cerna otomatis mengganggu ke saluran pencernaan seperti buang air besar. Tapi
Kembali lagi ke ukuran dan lokasi Miom tersebut. Yang bisa saja timbul tanpa
adanya suatu gejalanya yang disebutkan tadi.
Mioma ini juga dapat timbul tanpa adanya gejala
Dimana Miom ini juga bisa saja tidak memberikan gejala-gejala yang
seperti disebutkan tadi, baik karena ukuran miomnya yang kecil atau lokasinya
itu tidak tumbuh di dalam rahim atau juga bisa saja agak tumbuh keluar Rahim.
Sehingga tidak ada keluhan-keluhan seperti nyeri yang berlebihan atau
pendarahan yang juga berlebih. Jadi terkadang juga ada ibu-ibu atau para
wanita yang tidak menyadari kalau sebenarnya dia mengalami permasalahan seperti
itu. Bisa saja terdeteksi dan dapat diketahui saat kontrol secara tidak sengaja
saat USG baik itu ke dokter umum atau ke dokter spesialis kepercayaan Anda.
Apa penyebabnya Miom?
Jadi si Miom ini kok bisa timbul untuk penyebabnya ini masih berupa teori
ya, dimana bisa saja dari genetik yang merupakan bawaan dari si wanita
tersebut. Miom ini juga biasa timbul saat usia produktif karena adanya ketidakseimbangan
antara hormon-hormon yang berperan itu lebih ke hormon estrogen, yang
sehingga dapat membuat pertumbuhan di dinding dalam rahim membuat suatu
benjolan. Adapun faktor resiko lainnya juga bisa berupa lifestyle,
gaya hidup yang kurang baik seperti merokok makan-makanan yang banyak zat kimia
yang dimana mengandung pengawet atau seperti junk food dan
lain-lainnya. Kalau sudah terdiagnosis Miom itu tadi, sobat Panti Nirmala tidak
perlu terlalu kepikiran. Hal ini dapat terjadi karena beberapa factor yang
telah disebutkan tadi seperti genetic, hormon, lifestyle atau
bisa jadi dari penyebab lainnya. Tapi prinsipnya jika saat sudah diketahui
pasien terdapat Miom, maka Apakah Miom ini perlu segera ditatalaksana atau akan
kita (dokter) observasi terlebih dahulu. Jadi kami (dokter) akan menilai
terlebih dahulu mulai dari ukurannya, bagaimana lokasinya, bagaimana gejala
yang ditimbulkannya, bagaimana ada keluhan-keluhan yang berarti atau tidak yang
sampai mengganggu aktivitas atau tidak. Jadi itu yang kita (dokter) nilai
terlebih dahulu sehingga tata laksananya bisa kita rencanakan.
Apakah Miom dapat mengganggu kehamilan?
Jadi ini tergantung ya, tergantung tadi yang kita (dr. Kurnia Ariya
Dinata, Sp.OG, MM) bicarakan dia (Miom) posisinya itu bagaimana? Ukurannya
bagaimana, lokasi tumbuhnya yang disampaikan tadi ada dimana. Jadi kalau selagi
itu tidak mengganggu jalur pertemuan antara sel sperma dan sel telur kenapa
tidak bisa saja pasien tersebut tetap hamil. Tapi kalau ukurannya sudah besar
dan lokasinya mengganggu jalur tadi atau menutupi itu akan terjadi permasalahan
untuk proses kehamilan.
Bagaimana
kalau diketahui Miom tersebut saat pasien sedang kontrol kehamilan dok?
Jadi sama seperti yang tadi kami (dr. Kurnia Ariya Dinata, Sp.OG, MM)
bicarakan ya, maka akan dilakukan penilaian dahulu baik dari ukurannya,
bagaimana lokasinya, dan lainnya. Jikalau masih aman maka akan kita (dokter)
observasi saja, tidak perlu agresif kita lakukan untuk tindakan operatif. Jika
saat melahirkan nanti apabila ada indikasi obstetric, dan kalau memang harus
dilahirkan secara Sectio Caesaria (SC), maka setelah bayi
tersebut lahir dan plasenta lahir, dokter akan melakukan evaluasi Miom tersebut
apakah dapat dievakuasi atau tidak. Kalau ternyata lokasinya di dalam atau
sulit untuk dokter evakuasi dan banyak seandainya, dan kemungkinan terjadi
pendarahannya lebih besar, mungkin dapat dokter jadwalkan di kunjungan
berikutnya saat kembali ke poliklinik.
Karena dokter juga harus mempersiapkan untuk tata laksananya, Miom
tersebut apabila ukurannya masih kecil, tadi juga sudah disampaikan cukup
dievaluasi dahulu, diobservasi dan dilakukan kunjungan berkala untuk menilai
ada pembesaran atau tidak, serta dapat juga dokter akan memberikan terapi
hormonal. Yang harapannya agar Miom tersebut tidak membesar bukan mengecil,
karena yang sudah ada Miom tersebut tidak hilang, tapi apabila ukurannya besar
atau sudah menimbulkan gejala seperti yang dijelaskan oleh dr. Kurnia Ariya
Dinata, Sp.OG, MM tadi itu menimbulkan rasa nyeri yang berlebihan sampai
timbul pendarahan yang banyak. Sehingga mungkin dapat dilakukan tindakan
operasi, dan operasinya itu bisa dilakukan secara laparoskopi atau
laparotomi.
“Laparoskopi merupakan prosedur pembedahan perut yang hanya melibatkan
sayatan kecil. Sedangkan Laparotomi merupakan operasi terbuka pada perut untuk
melihat kondisi di dalamnya.”
Lalu
untuk tips pencegahannya bagaimana dok?
Dapatkan tips pencegahannya secara lebih lengkap di Health Magazine Vol. 1 Edisi Mioma Uteri di sini silakan isi form berikut untuk mendapatkan Health Magazine
Dari
gejala tersebut bila tidak kunjung membaik sobat Nirmala dapat berkonsultasi
maupun berkunjung ke dokter kepercayaan sobat Nirmala
Khusus
di tanggal 11 dan 13 November 2023, ada Free Pemeriksaan USG Kandungan, kuota
terbatas, dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor yang tertera
Di Poliklinik
Obgyn RS Panti Nirmala kami didukung oleh dokter-dokter dan petugas medis
yang kompeten dibidangnya, ada
- dr. Pua Librana, Sp.OG(K),
FisQua, praktek setiap Jum’at pukul 08.00-12.00 WIB, dan Selasa pukul
17.00-20.00 WIB
- dr. Kurnia Ariya Dinata, Sp.OG,MM, praktek setiap Senin-Kamis pukul
11.00-13.00 WIB
*Informasi jadwal praktek dapat berubah sewaktu-waktu, selengkapnya dapat menghubungi bagian Pendaftaran
Informasi lebih lanjut mengenai update jadwal dokter harian, reservasi dan pendaftaran pasien secara online, dan beragam konten-konten edukasi yang dapat sobat Panti Nirmala akses secara gratis ada di sini